Monday, January 7, 2013

Perbedaan Masyarakat Kota dan Masyarakat Desa

Masyarakat desa dengan masyarakat kota itusangat bertolak belakang baik dari lingkungan,cara berpikir,lapisansosial,tingkah laku,adat serta jumlah penduduk nya pun berbeda.Masyarakat desa lebih ke tradisional dan masyarakat kota lebih mngarah ke perkembangan dunia dengan kata lain masyarakat kota itu mengikuti zamanMasyarakat desa juga mengikuti zaman tetapi perilaku mereka masih di pengaruhi oleh adat dan kebudayaan.Adat kebudayaan masyarakat desa masih sangat kental, berbeda denganmasyarakat kota yang hampir keseluruhan adat dan kebiasaan nya sudah di pengaruhi oleh kebudaaan luar.


1. Lingkungan Umum dan Orientasi terhadap Alam
Masyarakat pedesaan dikaitkan dengan alam karena letak geografisnya. Penduduk yangtinggal didesa ditentukan oleh kepercayaan-kepercayaan dan hukum-hukum alam dalam pola berfikir dan falsafah hidupnya. Seperti pada bercocok tanam dan masa panen, ataunelayan yang pergi melaut tentu akan didesuaikan dengan siklus alamnya.

2. Pekerjaan atau Mata Pencaharian
Pada umumnya mata pencaharian pedesaan adalah bertani dan nelayan dan berdagangmerupakan pekerjaan sekunder dari non pertanian. Sebab beberapa daerah tidak lepasdari kegiatan usaha atau industri. Dalam masyarakat kota lebih spesial, dan spesialisasiitu berkembang menjadi manajer, ketua pimpinan dalam birokrasi.

3. Ukuran Komunitas
Komunitas pedesaan lebih kecil daripada komunitas perkotaan. Pekerjaan di bidang pertanian, perimbangan tanah dengan manusia cukup tinggi dibandingkan denganindustri, dan akibatnya daerah pedesaan mempunyai penduduk yang rendah per kilometer  perseginya. Tanah pertanian luasnya bervariasi.

4. Kepadatan Penduduk
Di desa kepadatan lebih rendah dibandingkan denga kota. Kepadatan suatu komunitaskenaikannya berhubungan dengan klasifikasi dari kota itu sendiri. Contonya dalam perubahan-perubahan pemukiman, dari penghuni satu keluarga menjadi pembangunanmultikeluarga dengan flat/apartemen.

5. Homogenitas dan heterogenitas
Homogenitas dalam pedesaan diwujudkan dalam bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan prilaku. Sebaliknya di kota heterogenitas tampak dalam orang-orang dengan macam-macam subkultur dan kesenangan, kebudayaan, mata pencaharian. Kota mempunyai dayatarik dalam hal pendidikan, komunitas,transportasi seehingga kota tempat berkumpul bebagai kelompok etnis.

6. Diferensiasi Sosial
Kemajemukan kota berindikasi terhadap diferensiasi sosial. Tersedianya segala fasilitas,hal-hal yang beguna, perumahan, pendidikan, rekreasi, agama, dan bisnis menyebabkanadanya pembagian pekerjaan dan adanya saling ketergantungan. Ini terbalik dengankehidupan masyarakat pedesaan yangtingkaat homogenitas alaminya cukup tinggi.

7. Pelapisan Sosial
Kelas sosial dalam masyarakat digambarkan dengan
“piramida sosial”
yaitu status sosialyang tinggi ditempatkan paling atas. Beb

8. Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial berkaitan dengan perpindahan atau pergerakan suatu kelompok sosial kekelompok sosial lainnya; mobilitas kerja dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lainnya;mobilitas teritorial dari desa ke kota, dari kota ke desa, atau di daerah desa dan kotasendiri.Mobilitas sering terjadi dikota dibanding pedesaan dan segi-segi penting mobilitastersebut itu adalah :
•Banyak penduduk yang pindah kamar atau rumah ke kamar atau rumah lain,karena sistem kontrak yang terdapat dikota, dan di desa tidak demikian.
•Waktu yang tersedia bagi penduduk kota untuk bepergian per satuan penduduk lebih banyak bila dibandingkan dengan penduduk desa.

9. Intereaksi Sosial
Tipe interaksi sosial di desa dan di kota perbedaannya sangat kontras baik aspek kuantitasmaupun kualitasnya diantaranya.Masyarkat pedesaan lebih sedikit jumlahnya dan tingkat mobiitas sosialny rendah,maka kontak pribadi per induvidu lebih sedikit. Juga kontak dengan radio,televisi, majalah , poster, koran, dan media lain yang lebih sophisticated. b.Penduduk kota lebih serig kontak tetapi cenderung lebih formal, dan tidak bersifat pribadi, tetapi melalui tugas atau kepentingan lain.

10. Pengawasan sosial
Tekanan sosial oleh masyarakat desa lebih kuat karena bersifat pribadi dan ramah tamah,dan keadaan masyarakatnya homogen. Penyesuaian terhadap norma-norma sosial lebihtinggi dengan tekanan sosial informal dan nantinya dapat sebagai pengawasan sosial.

11. Pola Kepemimpinan
Kepemimpinan di desa dinilai berdasarkan kualitas pribadi. Misalnya karena kesalehan,kejujuran, jiwa pengorbanannya, dan pengalamannya. Kriteria ini melekat terus padagenerasi berikutnya, maka kriteria pun akan menentukan kepemimpinan di pedesaan.

12. Standar Kehidupan
Berbagai fasilitas dan sarana akan membahagiakan kehidupan apabila disediakan dancukup nyata dirasakan oleh penduduk yang jumlahnya padat. Di kota dengan konsentrasidan jumlah penduduk yang padat, tersedia dan ada kesanggupan dalam menyediakankebutuha tersebut, sedangkan didesa tidak harus demikian.

13. Kesetiakawanan Sosial
Kesetiakawanan sosial atau kepaduan dan kesatuan, pada masyarakat pedesaan dan perkotaan ban yak ditentukan oleh masing-masing faktor yang berbeda. Dalammasyarakat pedesaan ciri-cirinya akibat dari sifat-sifat yang sama, persamaan dalam pengalaman, persamaan tujuan dimana hubungannya bersifat informal dan bukan bersifatkontrak sosial/ perjanjian. Dalam masyarakat desa ditemukan gotong-royong, dan musyawarah.

14. Nilai dan sistem Nilai
Hal teresebut dapat diamati dalam kebiasaan, cara, dan norma yang berlaku. Di pedesaanmasih berlaku nilai-nilai keluarga, pola bergaul, mencari jodoh. Nilai-nilai agama masihdipegang kuat. Bentuk ritual-ritul agama dikaitkan dengan proses dewasnya manusiayang dikuti upacara-upacara. Pendidikan belum merupakan nilai orientasi penuh, cukuphanya bisa baca tulis dan pendidikan agama. Dalam nilao-nilai ekonomi masih bersifatsubsistem tradisional


1 comment: