Kejahatan Di Kota Lebih Sering Terjadi Bila Dibandigkan Dengan Di Desa
Mengapa kejahatan di kota lebih sering terjadi daripada kejahatan di desa ?
Apa faktor penyebab kejahatan di kota lebih besar dari
kejahatan di desa ?
Dan bukannya banyak orang di kota ialah orang yang
berpendidikan orang yang mengerti hal yang baik dan hal yang buruk yang
seharusnya bisa mencegah kejahatan itu sendiri. Sebelum kita membahas
tentang kejahatan di kota dan di desa itu sendiri ada baiknya kita mengetahui
apa kejahatan itu sendiri dan apa faktor / penyebab kejahatan .
Kejahatan
Kejahatan adalah segala tingkah laku
manusia, yang dapat menimbulkan kerugian bagi orang lain atau masyarakat
secara ekonomis, psikologis, dan melukai perasaan sosial dalam kehidupan
bersama. Kejahatan bersifat universal dan tidak terbatas ruang dan waktu
disebabkan ia bisa terjadi kapan saja, di mana saja, dan terhadap siapa saja.
Bisa dikatakan setiap hal yang dapat menimbulkan kerugian bagi orang lain ialah
kejahatan.
Faktor dan Penyebab Kejahatan
Ada beberapa faktor penyebab
kejahatan , faktor dibawah merupakan hasil aetiologi daripada sosiologi
kriminil .
1 Terlantarnya Anak
Kejahatan anak-anak,
pemuda-pemuda sudah merupakan bagian yang besar dalam kejahatan, lagi pula
kebanyakan penjahat- penjahat yang sudah dewasa umumnya sudah sejak mudanya
menjadi penjahat sudah merosot kesusilaanya sejak kecil.
2. Kesengsaraan
Pengaruh kesengsaraan terhadap kejahatan
ekonomi sudah terbukti sangat besar asal saja yang dimaksud dengan kesengsaraan
bukan hanya hampir mati karena kelaparan. Dari kejahatan ekonomi secara umum,
yang paling banyak menjadi penyebabnya adalah kesengsaraan.
3. Nafsu Ingin Memiliki
Pada umumnya sangat sukar untuk menentukan
dengan pasti, karena dengan maksud apa suatu kejahatan dilakukan. Karena itu,
statistik kriminil di NETHERLAND juga tidak berani mengadakan pembagian menurut
maksudya. Barangkali dapat dikatakan bahwa pencurian biasa lebih banyak
dilakukan karena maksud-maksud yang berhubungan dengan faktor kesengsaraan,
sedangkan kejahatan terhadap kekayaan yang lebih berbelit-belit bentuknya,
sering disebabkan karena nafsu ingin memiliki atau dilakukan oleh penjahat
pencaharian.
4. Demoralisasi seksuil
Psyco-pathologi modern
mengajarkan pada kita dengan terang, bahwa lingkungan pendidikan sewaktu masih
muda besar sekali pengaruhnya terhadap adanya kelainan-kelainan seksuil
(biasanya berhubungan dengan kejahatan). Dalam masyarakat sekarang banyak
sekali anak-anak yang hidup di linkungan yang buruk (dari segi sosial, tetapi
juga terutama psycologis dan paedagogis). Banyak anak-anak terutama dari
golongan rendah dalam masyarakat mengenal penghidupan kesusilaan sedemikian
rupa, sehingga menyebabkan mereka dapat memperoleh kerusakan dalam jiwanya,
yang dapat bersifat hebat sekali.
5. Alkoholisme
Mengenai pengaruh langsung dari
alkoholisme terhadap kejahatan dibedakan antara yang chronis dan yang akut. Alkoholisme
yang chronis pada seorang yang diwanja sudah tidak sehat, selama
perkembangannya begitu merusak penderita- penderitayang malang, hingga dapat
menyebabkan kejahatan yang sangat berbeda macamnya. Dengan jelas hal ini
terlihat umpanya pada golongan pengemis dan gelandangan, yang daftar hukumnya
penuh dengan bermacam-macam kejahatan, sedangkan kebanyakan dari mereka adalah
peminum yang chronis.
Alkoholisme akut adalah terutama
berbahaya karena ia menyebabkan hilangnya dengan sekonyong-konyong daya menahan
diri dari sipeminum. Begitulah seseorang yang mempunyai gangguan-gangguan dalam
kehidupan seksuilnya, jika minum alkohol yang melampaui batas, yang menyebabkan
ia tak dapat menahan hawa nafsunya lagi, akan mencari kepuasan seksuilnya
dengan cara yang melanggar undang-undang, dan akibatnya ia akan dituntut di
depan pengadilan.
6. Kurangnya Peradaban
Peradaban dan pengetahuan yang terlalu
sedikit, dan kurangnya daya menahan diri yang bergandengan dengan itu. Tapi
masih ada juga kelompok-kelompok yang besar yang hidup dalam keadaan kerohanian
yang menyedihkan, kebudayan untuk mereka semata-mata merupakan kata hampa saja
: masih ada orang-orang barbar yang hidup dalam masyarakat beradab. Adalah
negara- negara, daerah-daerah, dan golongan-golongan penduduk yang paling
terbelakang yang menunjukan kejahatan kekerasan yang paling banyak.
7. Perang
Perang pernah disebut sebagai percobaan
besar-besaran dalam lapangan sosiologi, karena hampir semua faktor yang dapat
menyebabkan kejahatan, di buatnya menjadi lebih penting.
Berikut Ciri-ciri masyarakat Pedesaan dan masyarakat
Perkotaan .
Ciri-ciri masyarakat pedesaan
1) Kehidupan didesa masyarakatnya masih
memegang teguh keagamaan atau adat dari leluhur mereka.
2) Warga pedesaan lebih condong saling
tolong-menolong tidak hidup individualisme
3) Warga pedesaan mayoritas memiliki
pekerjaan sebagai petani.
4) Fasilitas-fasilitas masih sulit
ditemukan dipedesaan
5) Warganya masih sulit untuk menerima
hal baru atau mereka tertutup dengan hal-hal yang baru.
Ciri-ciri masyarakat Perkotaan
1) Kehidupan keagamaannya berkurang,
kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah
keduniaan saja.
2) Orang kota pada umumnya dapat
mengurus dirinya sendiri tanpa harus berdantung pada orang lain
(Individualisme).
3) Pembagian kerja diantara warga-warga
kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4) Kemungkinan-kemungkinan untuk
mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota.
5) Perubahan-perubahan tampak nyata
dikota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh
dari luar.
Penyebab kejahatan di kota lebih besar daripada kejahatan
desa.
Dari ciri masyarakat perkotaan di point 1
dapat kita lihat kehidupan beragama yang kurang bisa dikatakan faktor terbesar
terjadinya kejahatan di perkotaan . Karena agama dapat membimbing ke hal yang
baik, dengan kurangnya agama tidak membataskan orang untuk berlaku jahat ,
berbeda hal dengan masyarakat desa yang kehidupan beragama masih melekat.
Pola kejahatan di perkotaan berdasarkan urutan besarnya persentase adalah
kejahatan percurian, narkoba, penganaiaan, perampokan, dan pembunuhan.
Masyarakat di kota umumnya
berpendidikan , namun itu salah satu penyebab kejahatan dari penyalahgunaan
ilmu . faktor agama yang kurang itulah yang menyebabkan penyalahgunaan ilmu .
Orang yang berilmu dapat membuat kejahatan yang lebih besar dari kejahatan
biasa , karena orang yang berilmu akan berfikir lebih luas. Biaya kehidupan di
kota yang besar mendorong kejahatan, terutama pada pencurian . Pengganguran di
perkotaan juga mendorong kejahatan , biaya kehidupan dan pengganguran ialah faktor
ekonomi yang menyebabkan kejahatan.
Kejahatan itu sendiri bukan
terjadi karena ada niat dari pelakunya terkadang kejahatan terjadi karena ada
kesempatan. oleh karena kejahatan itu, banyak orang-orang dari perkotaan yang
pindah ke pedesaan untuk mencari ketenangan, sedangkan sebaliknya, masyarakat
pedesaan pergi dari desa untuk ke kota mencari kehidupan dan pekerjaan yang
layak untuk kesejahteraan mereka.
Sumber : http://komputer123456.blogspot.com/2013/03/kejahatan-di-kota-sering-terjadi-bila.html
Sumber : http://komputer123456.blogspot.com/2013/03/kejahatan-di-kota-sering-terjadi-bila.html
No comments:
Post a Comment