Sunday, May 5, 2013

Hubungan Kejahatan dengan Tingkat Ekonomi

Hubungan Kejahatan dengan Tingkat Ekonomi

Menurut B. Simandjuntak kejahatan merupakan “suatu tindakan anti sosial yang merugikan, tidak pantas, tidak dapat dibiarkan, yang dapat menimbulkan kegoncangan dalam masyarakat.” Sedangkan Van Bammelen merumuskan:
Kejahatan adalah tiap kelakuan yang bersifat tidak susila dan merugikan, dan menimbulkan begitu banyak ketidaktenangan dalam suatu masyarakat tertentu, sehingga masyarakat itu berhak untuk mencelanya dan menyatakan penolakannya atas kelakuan itu dalam bentuk nestapa dengan sengaja diberikan karena kelakuan tersebut.

diantara para sarjana. R. Soesilo membedakan pengertian kejahatan secara juridis
dan pengertian kejahatan secara sosiologis. Ditinjau dari segi juridis, pengertian
kejahatan adalah suatu perbuatan tingkah laku yang bertentangan dengan undangundang. Ditinjau dari segi sosiologis, maka yang dimaksud dengan kejahatan adalah perbuatan atau tingkah laku yang selain merugikan si penderita, juga sangat
merugikan masyarakat yaitu berupa hilangnya keseimbangan, ketentraman dan
ketertiban.

Tidak ada keraguan bahwa ekonomi yang kuat mendorong tingkat kejahatan rendah, karena berbagai alasan. Sementara banyak ahli tidak bisa langsung atribut penurunan dalam kejahatan kekerasan dengan peningkatan kekuatan ekonomi terlihat pada tahun 1990-an, mereka atribut ke dana negara tambahan untuk departemen kepolisian dan langkah-langkah Pencegahan kejahatan. Penurunan kejahatan properti, khususnya pencurian, langsung relasional untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi IndikasiPenelitian ini menunjukkan bahwa ketika warga negara memiliki sumber daya untuk menyediakan kebutuhan mereka cenderung beralih ke kejahatan sebagai cara. menyediakan bagi mereka dan keluarga mereka, dan orang-orang yang lebih mungkin untuk melakukan kejahatan kekerasan sering terhambat atau terjebak dalam bertindak melalui intervensi meningkat oleh penegak hukum dimungkinkan oleh sumber daya keuangan yang memadai.


Menurut Prf Mr JM van Bemmelen, tindak kejahatan itu disebabkan karena bakat (niat, watak, karakter, sikap mental) dan lingkungan (kesempatan, milieu, sikon, waktu, tempat, lahan). Di jaman edan. Maka orang baik-baik bisa saja berubah menjadi edan. Terdapat hubungan, korelasi antara sikon dan tidak kejahatan. Tindak pidana korupsi yang dilakukan preman krah putih (preman berdasi) cenderung berhubungan dengan sikon (kesempatan, lahan basah).

Dalam sudut pandang Islam, maka tenaga pendorong berbuat tindak kejahatan itu adalah nafsu ( Lammaratun bissuu). Sedangkan sebagai rem, tenaga pencegahannya adalah iman (kepercayaan akan hukuman Allah). Bila remnya blong (imannya lepas) maka nafsuny bisa berbuat tindak kejahatan sewenang-wenang.

Mengacu pada hasil penyelidikan/analisa George Mayr tahun 1835-1861 di Bremen, Jerman, berdasarkan statistic, maka terdapat hubungan, korelasi antara kenaikan tingkat kejahatan dengan kenaikan harga kebutuhan bahan pokok (sembako).

Tingkat kejahatan berhubungan erat dengan tingkat kesenjangan sosial-ekonomi. Makin tinggi tingkat kesenjangan sosial-ekonomi, maka makin tinggi pula tingkat kejahatan. Dengan kata lain, tingkat kejahatan tergantung dari tingkat kesejahteraan masyarakat.

Penurunan tingkat kesenjangan sosial-ekonomi dapat dilakukan dengan mengkampanyekan/mensosialisasikan/memasyaraakatkan/membudayakan “Hidup sederhana”, Dalam terminology Isla dengan membudayakan Hidup Zuhud, Qana’ah, Wara’”. Dalam terminology kerennya dengan membudayakan “Hidup Sosialis”, menjauhi “Hidup Materialis”.

Tingkat tindak kejahatan juga dapat diturunkan dengan menurunkan angka pengangguran. Karena semakin banyap penangguran, maka semakin meningkat tindak kejahatan.

Studi juga menunjukkan bahwa anak-anak yang tumbuh di rumah yang tahunan pendapatan pada atau di bawah tingkat kemiskinan juga lebih mungkin untuk terlibat dalam kegiatan kriminal sebagai remaja dan orang dewasa, dan sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh Christian Association untuk Aftercare Penjara menemukan bahwa lebih dari 53% dari orang-orang yang saat ini dipenjara memiliki pendapatan rata-rata $ 10.000 atau kurang. Meskipun kontroversi bahwa studi ini telah memicu, ada sedikit pertanyaan dalam benak siapa pun bahwa ekonomi tersembunyi, disertai oleh peningkatan yang dramatis pengangguran dan penurunan pendapatan per kapita yang menyertai resesi, akhirnya akan menyebabkan peningkatan dalam tingkat kejahatan jika langkah-langkah proaktif tidak diambil.

No comments:

Post a Comment